Senin, 28 Mei 2012

cerpenku yang KO (lomba cerpen/cinta pertama oleh sahabat kata)


Bad First Love

Cinta pertamaku adalah kunang-kunang, berkelip terang hanya pada malam hari. Cahayanya pun tak terlalu terang, muncul, hilang, muncul lagi dan menghilang sampai pagi menjelang. Bak kunang-kunang hubungan kami putus nyambung, putus lagi dan nyambung lagi. Seperti lagu yang populer itu.
Namaku Nuri, awal kedekatanku dengan Fariz teman sekelasku dimulai saat berkiprah di dunia OSIS. Saat itu kami masih SMP, masih terlalu dini untuk mengenal pacaran. Sebab akibat banyaknya kegiatan di sekolah yang mengharuskan kita bekerjasama, kedekatan kami memuncak pada waktu menginjak bangku kelas VIII.
Selama menjadi sekretaris OSIS aku banyak terlibat di hampir semua kegiatan intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. Demikian juga dengan Fariz, justru ia lebih sibuk dariku pangkatnya pun lebih tinggi dari aku, yaitu ketua OSIS. Kita seharusnya bisa bekerjasama demi kemajuan OSIS di sekolah kami.
Saat ada perlombaan Siswa Teladan aku dan Fariz ditunjuk mewakili sekolah. Sayang kami tidak berkesempatan untuk mendapat juara, kami mendapat juara saat mengikuti lomba MTQ Hardiknas 2007 Alhamdulillah aku mendapat juara I dan Fariz mendapat juara III pada lomba itu.
Untuk merayakan keberhasilan kami, kita mengadakan suatu perayaan kecil. Sekedar makan-makan, untuk mengenang kemenangan kita. Yang diundang tentunya semua anggota OSIS. Dalam percakapan sederhana disebuah restourant, kami berceloteh ria.
“Kalian itu kompak.” Kata Isnie. Sambil meneguk segelas jus tomat.
“Bukankah kita harus kompak?” Sahutku sendu melirik kearah Fariz.
“Tentu saja, kalau tidak kompak kita tidak akan bisa bekerjasama.” Jawab Fariz dengan sigap dan santai.
“Sepertinya takdir juga bekerjasama dengan kalian.” Pendapat Fatkhu sedikit membuat kami berfikir untuk mencerna kata-katanya.
“Maksud kamu apa?” Respon Fariz membuat suasana menjadi dingin.
“Kamu kalah Nuri juga kalah. Giliran Nuri menang, kamu juga menang itu artinya takdir kompak dan berpihak pada kalian.” Jawab Fatkhu agak geregetan.
“Mungkin itu hanya kebetulan semata.” Kataku sambil membersihkan sisa makanan yang tertinggal di bibirku dengan tissue.
“Menurutku takdir berkata jika kalian itu jodoh.” Opini Zara membuatku dan Fariz keselek bersamaan “Apa aku bilang, keselek saja pakai kompak.” Tambah Zara.
“Sorry, aku mau ke toilet sebentar.” Izinku pada teman-teman.
“Ikut?” Rengek Fatkhu.
Sambil memeriksa dahi Fatkhu, Fariz mencoba membuat suasana semarak dengan lelucon sederhana. “Wach, panasnya 100o celcius, sakit jiwa dia. Buruan cepat panggil ambulance, kita bawa ke rumah sakit jiwa, sebelum Tuhan berkehendak lain”.
Tak kuhiraukan leluconnya, kuabaikan pula tawa teman-teman. Segera aku bergegas ke toilet. Rasanya kepalaku pusing sekali. Tuhan, apa yang terjadi. Kenapa aku terlihat pucat, tak kusangka hidungku mimisan. Mungkin aku hanya kelelahan karena aku terlalu lama di toilet Isnie menyusul.
Saat aku kembali, teman-teman mencemaskan kondisiku. Aku terlihat seperti pasien yang lemah, Fariz juga sangat mengkhawatirkan keadaanku.
“Apa kamu baik-baik saja, Nur?” Tanya Fariz sedikit panik.
Aku hanya tersenyum, duduk dan menghabiskan minumanku. Aku tak mengira jika aku akan mimisan lagi, segera kuambil tissue dan mengusap darah yang keluar dari hidungku. Sepertinya aku harus pulang sekarang.
“Teman-teman, aku sedang tidak enak badan. Mungkin aku harus pulang.” Kataku memberanikan diri untuk pulang lebih dulu.
“Bagaimana kalau mengantarmu pulang?” Fariz menawarkan diri.
“Tidak, terimakasih.” Aku menolak tawarannya.
“Kamu tak mungkin pulang sendirian, Nur. Kamu itu kan lagi sakit.” Zara melarangku pulang tanpa Fariz.
“Pulang diantar Fariz, nggak dosa kok.” Fatkhu mendukung jika aku pulang diantar Fariz.
Aku menyerah dan pasrah, “Baiklah” Fariz pun memesan taksi, saat taksi telah tiba Fariz membukakan pintu untukku. Fariz memelototiku karena aku tidak lekas masuk ke dalam taksi. Aku pun tersenyum malu dan segera duduk di belakang sopir.
Belum sampai 1 km taksi melaju, tiba-tiba aku merasa pusing, “Riz” keluhku sambil memegangi kepalaku yang terasa sakit sekali “Nur, kamu kenapa?” Fariz cegitu panik melihatku pingsan bersandar pada bahu kirinya.
“Pak, putar balik. Kita kerumah sakit sekarang. Cepat pak!” Fariz merasa sangat panik dan memutuskan untuk membawanya ke rumah sakit.
***
Saat itu aku telah siuman tergolek lemah diatas ranjang rumah sakit. Aku melihat seorang suster yang ada disampingku, kupandangi setiap sudut ruangan itu. “Fariz!!” aku memanggil namanya. Suster itu pun menjawab, “Mbak, tadi pacarnya mbak sedang ke apotik”.
Aku berfikir panjang, tadi suster itu bilang “pacar” ah tadi pasti Fariz berkata yang tidak-tidak pada suster itu. Pasti dia mengaku sebagai pacarku di hadapan suster itu. Aku ingin bertemu Fariz, kucoba untuk bangun dan berdiri.
Fariz pun datang membawa obat, dan menghampiri aku. Sementara suster yang sopan dan cantik itu pergi meninggalkan kami. Awalnya aku ingin marah karena Fariz telah mengaku-ngaku sebagai pacarku. Tapi rasanya ini bukan waktu yang tepat, hari ini aku banyak tergantung pada Fariz.
“Sorry lama, tadi aku baru nebus obat. Bagaimana kondisimu, Nur?”
“Baik, dan sudah saatnya aku pulang.” Aku ingin Fariz mengantarku pulang.
“Kamu yakin?, kondisi kamu masih lemah!” Fariz meragukanku.
“Aku yakin.” Kataku dengan penuh semangat.
Kurang lebih selama 30 menit kami naik taksi, akhirnya sampai pula di depan rumahku. Segera aku berterima kasih pada Fariz, karena hari ini aku turun, say “googbye” dan masuk ke dalam rumah, sampai di kamarku. Minum obat dan istirahat.
***
Saat istirahat di taman sekolah, Fariz menghampiriku yang tengah asyik berbincang-bincang dengan Isnie dan Zara. “Aku pinjam Nuri sebentar ya?”.
“Dengan senang hati.” Sahut Isnie dan Zara bersamaan.
“Ada Apa, Riz?” Suaraku terdengar serak.
“Nggak apa-apa kok, kamu sehat?” Fariz sepertinya masih mengkhawatirkan keadaanku.
Saat itu pula aku teringat akan kejadian semalam, aku mengajak Fariz untuk berbicara agak jauh agar teman-teman tidak mendengar pembicaraan kami. “Maksud kamu apa, kenapa semalam kamu mengaku sebagai pacarku di depan suster itu?”.
“Maaf, aku nggak sengaja.” Jawab Fariz setengah tertunduk.
“Kamu jangan coba-coba mencari kesempatan dalam kesempitan ya?” Kataku sedikit geregetan.
“Semalam aku hanya pura-pura, Nur” Ia beralasan.
“Tetap nggak boleh.” Kataku agak ketus.
“Kalau kamu mau sungguhan, aku sama sekali nggak keberatan kok.”
Mendengar kata-kata Fariz yang semakin mengacau, aku menarik beberpa helai rambutnya Fariz. “Aw, sakit tahu!” Fariz mengaduh.
“Kamu serius?” tanyaku penasaran. Fariz hanya mengangguk dengan mantab. Tuhan bagaimana ini, aku harus jawab apa. Aku bingung ya Rabb, berikan aku petunjuk-Mu.
“Boleh” jawabku sambil mengumpulkan keyakinan. Aneh, Fariz mendadak minta dicubit, mungkin ia merasa sedang bermimpi lalu berteriak, “Hore!” sambil lompat-lompat riang.
“Eh-eh, jangan senang dulu.” Aku memotong kegembiraannya. Aku meminta hubungan kita dibawa ke arah yang positif, seperti belajar bersama, olah raga bersama, dan makan-makan bersama.
Baru beberapa hari pacaran, ada-ada saja masalahnya. Aku mendapati Fariz berbohong. Katanya mau basket satim yang terdiri dari Fatkhu, Razki, Arshav, Erick, dan Ali. Tapi aku melihat dengan mata kepalaku sendiri. Fariz tengah menemani Isnie membeli pita dan kertas gabus warna-warni.
Fariz memberi alasan jika itu adalah tugas OSIS, lalu kenapa aku tidak dilibatkan. Ia juga menegaskan berkali-kali jika Isnie itu bendahara OSIS. “Aku mau kita putus.” Kataku penuh emosi.
“Tidak masalah.” Menerima keputusankku, ia sama sekali tidak menyesal dan minta maaf kepadaku. Pada akhirnya, aku yang merasa kehilangan Fariz karena sikapku yang kekanak-kanakan.
***
Pensi sebentar lagi dimulai, lagi-lagi aku dan Fariz terlibat sebagai panitia acara tahunan ini. Aku terpaksa bekerjasama dengannya, karena aku tidak mau dikeluarkan dari keanggotaan OSIS. Jadi aku mencoba untuk bersikap profesional, meski sempat beberapa kali berbeda pendapat dengan Fariz, aku tetap memenangkan perdebatan itu.
Aku tidak menyangka, diakhir acara Fariz meminta maaf kepadaku didepan teman-teman. Ia juga menyanyikan lagu untukku, lagu kesukaan kita. Lagu dari Andra and The Backbone yang berjudul “Sempurna”. Ditengah-tengah lagu tersebut, Fariz mengajakku naik keatas panggung.
Fariz menatapku dan melanjutkan bernyanyi, “kau adalah darahku … kau adalah jantungku … kau adalah hidupku … lengkapi diriku … oh, sayangku kau begitu … sempurna ….”
Sungguh aku telah dibuatnya melayang terbang jauh ke angkasa, saat ia berkata. “Would you be my boyfreind again?”. Aku tak mampu berkata-kata lagi, aku hanya bisa tersenyum dan mengangguk, mengiyakan permintaannya. Saat itu pula aku tidak menyadari bila aku telah berada daalam pelukan Fariz. Fariz, aku kangen sama pelukan hangat kamu. Sejak saat itu aku balikan lagi dengan Fariz.
Sejak saat itu pula kami adalah pasangan paling serasi dan menginspirasi kata-kata teman-teman di sekolah seperti, karena kami punya panggilan spesial. Fariz memanggilku Peri Imuet dan aku memanggilnya Pengeran Kunang-kunang, lucu ya.
***
Ada anak baru yang jadi anggota OSIS namanya Indah, dia sekelas dengan aku dan Fariz kehadiran Indah membuatku dan Fariz berjauhan, Indah mendapat posisi sebagai seksi konsumsi di OSIS. Aku sering mendapati mereka jalan bersama dengan tujuan berbelanja untuk keperluan berbagai acara di sekolah.
Aku percaya Fariz dan Indah tak punya hubungan lebih dari sekedar berteman. Kepercayaanku pun tenggelam di lautan saat kudapati Indah berpelukan mesar dengan Fariz disebuah restourant. Lagi-lagi Fariz membuatku merasa cemburu, marah, kesal dan kecewa.
Aku memberi pesan yang berisi “kita putus!” pada saat itu juga. Fariz pun baru tersadar jika aku tengah makan sendirian di restaurant yang sama, ia pun menghampiriku.
“Kamu salah paham, Nur?”
“Kamu mau alasan apalagi, Riz?”Aku marah dalam tangisan.
“Tadi Indah baru putus sama pacarnya dia, wajar donk kalau aku menghibur dia.”
“Kalau menghibur kenapa harus pelukan?, Ups sorry, aku nggak sengaja.” Aku menumpahkan segelas air putih tepat mengenai wajahnya yang pura-pura lugu. Aku pun pergi meninggalkannya jauh dari restaurant itu.
Aku memilih untuk meletakkan jabatanku sebagai sekretaris OSIS. Aku males jika harus bekerja sama dengan bekas pacarku dan penghianat itu.
Saat kutahu Indah yang menggantikan posisiku di OSIS aku marah-marah.
“Selamat ya, sekarang kamu jadi sekretaris OSIS yang baru, penghianat!”
“Makasih, sebentar lagi aku juga akan mengambil hati Fariz dari hati kamu.” Kata Indah dengan besar kepala.
“Silakan! kita dah putus kok.”
“Bagus donk, berarti nggak ada yang menghalangi hubungan kami.” Indah makin lama makin nyolot.
“Iih!” Hampir saja aku menjambak rambutnya yang keriwil itu, tapi Isnie dan Zara mencegahku.
***
Beberapa hari kemudian, kudengar berita sekaligus mimpi buruk itu. Fariz dan Indah jadian, sekarang mereka pacaran. Dua penghianat itu ada di depanku saat ini.
“Selamat ya, mudah-mudahan kalian selamanya.” Kataku pura-pura tegar.
“Makasih, Nur.” Jawab Fariz.
“Tenang Nur, aku akan menjaga dan membahagiakan Fariz dengan sepenuh hati aku.” Sahutan Indah membuat mataku berkaca-kaca, aku berlari tak kuat membendung airmata.
Perih hatiku tersayat, sudah patah, diiris-iris pula. Begitu mudahnya Fariz mencari penggantiku. Padahal dirinya tahu, jika ia adalah my first love. Kini usai sudah kisah cinta antara Pangeran Kunang-kunang dan Peri Imuet.
Sedih jalan cintaku ini. Tuhan biarkan aku melepaskannya, melupakan apa yang pernah terjadi diantara aku dan Fariz. Bantu aku mengikhlaskan semua ini, ya Rahman. Aku yakin bila saat ini aku bersedih terluka hati karena cinta, suatu saat nanti aku akan bahagia karena ada cinta yang lebih baik daripada cinta sebelumnya.

Cerpenku ke jawaposforher???

  Simpan Rasa Sayangmu   
    Pada sutau pagi, aku baru mendengar kabar rencana kepindahan teman lamaku, Razki. Kabar itu kudengar dari saudara kembarku, Naima. Katanya, Razki kan pindah ke Klaten, mulai tahun ajaran baru. Menurutnya Razki akan bersekolah diSMP 1 Pedan juga. Dan ternyata benar.
    "Razki!" Aku kaget melihatnya.
    "Benarkan apa yang kukatakan?" Naima mengomentari kekagetanku.
    "Hai, Naura. Hai, Naima! Ternyata kalian sekolah di sini juga?" Razki masih mengingat kami, meskipun terkejut melihat kami di satu sekolah yang sama.
    "Ya, seperti yang kau lihat. Ternyata berita kepindahanmu tak hanya terucapdari mulut ke mulut saja." Jawabku seolah tak peduli.
    "Ya, itu fakta. Kalian duduk di kelas VIII A bukan?"
    "Darimana kau tahu?" Tanyaku.
    "Tentu saja dia tahu, dia kan melihat kita memasuki kelas VIII A dan sekarang kita berjumpa dengannya di kelas ini juga," sahut Naima.
    "Oh, bodohnya aku," aku sangat malu mengatakannya.
    "Dan kau akan duduk di kelas ini juga?" Tanyaku.
    "Kalau tidak untuk apa aku disini." Jawabnya.

    Tiba-tiba bel tanda masuk berdentang. Ibu guru memulai pelajaran dengan memperkenalkan Razki.
    "Selamat pagi, anak-anak!" Sapa Bu guru.
    "Selamat pagi, Bu!" Jawab murid-murid serempak.
    "Hari ini kalian akan mendapat teman baru.     Razki silakan kamu maju ke depan untuk memperkenalkan diri". Pinta ibu guru.
    "Baik, Bu".
    "Teman-teman perkenalkan nama saya Razki Afarhan. Saya biasa dipanggil Razki. Saya pindahan dari Bandung. Karena ayah saya ada dinas di Klaten saya ikut pindah. Dan akhinya saya memilih untuk sekolah di sini."Jelasnya.

    Ketika pelajaran, sebentar-sebentar aku menoleh ke arah Razki.Dan saat Razki menyadarinya, segera aku mengalihkan pandanganku ke arah ibu guru. Seolah aku memperhatikan betul akan apa yang beliau jelaskan, meskipun sebenarnya aku tidak mendengarkan.
    Beberapa hari kemudian sikapnya terhadapku tak jauh berbeda. Sampai akhirnya Naima menemukan pesan dari Razki dalam ponselku.
    "Ra, hp kamu bunyi, tuh".
    "Ntar dulu tangguh, nich." Aku tak terlalu mempedikannya, karena aku masih sibuk mengerjakan PR yang hampir selesai.
    "Sudah. . . Ini dilanjut nanti saja, lihat pesan ini dari siapa?Coba tebak!" Godanya.
    "Penting, ya?"
    "Oh, sangat."
    "Dari siapa, sich?" Tanyaku penasaran.
    "Dari R-a-z-k-i."
    "Razki! Untuk apa dia mengirim pesan untukku." Aku bingung.
    "Ya, mana aku tahu, baca saja sendiri".

    Segera aku membacanya, di dalamnya tertulis {Assalamu'alaikum. . .?}.
    Segera kubalas {Wa'alaikum salam, da apa?}
    {Kaifa khaluk(bagaimana kabarmu)? }Isi pesannya malah balik bertanya kepadaku.
    {Ana bi khoiri, walhamdulillah(aku baik-baik saja, segala puji bagi Allah)}
    {Sukron (terima kasih), Wassalamu'alaikum}Ia mengakhiri pesannya.
    {Na'am (iya), Wa'alaikum salam. } Kemudin aku menutupnya.

    Karena bingung mengetahui tingkah laku Razki yang berubah menjadi sangat baik padaku, aku meminta penapat Naima. Untuk mengatasi berjuta letakutanku. Aku takut kalau-kalau rasa sayang itu bersemi kembali dan suat hal tejadi.  Aku takut ayah dan bunda tidak mengizinkanku untuk menyandang status pacar anak orang. Aku paling takut Allah SWT tidak meridhoi jejak langkahku.
    "Nai, akhir-akhir ini kamu merasa ada yang aneh dari sikap Razki?" Tanyaku sungguh-sungguh.
    "Ya, aku merasa Razki menyukaimu lagi."
    "Lagi?" Aku serius, Nai."
    "Aku tujuhrius. Ya memang sejak MI kan kalian saling sua, hanya saja belum ada kesempatan untuk bersatu."
    "Itu kan sudah lama sekali, Nai."
    "Tapi, kamu masih ingat kan?"
    "Dikit, banyak yang enggaknya, he. .he." Candaku.

    Minggu-minggu ini Razki banyak mencuri perhatianku, pura-pura baca buku di perpustakaan, rajin mengerjakan PR. Tapi itu semua aneh dan sesuatu yang ajaib bagiku. Entah apa itu, aku tak ingin merusak semangatnya.
    Keanehan itu terjawab, ketika Razki menyatakan perasaanya melalui pesan singkat. Ketakutankupun memberontak, apa yang harus kulakukan. . . Aku pun berusaha untuk mempercayainya, tetapi ia malah berbalik meyakinkanku.
    "Kenapa harus aku? Masih banyak yang lebih dariku." Aku berusaha menghindar dari pertanyaannya.
    "Karena hanya kau yang mampu membuatku selalu nyaman bersamamu." jawabannya semakin memojokkanku.
    "Sungguh?"
    "Dengan kesungguhanku, aku ingin  mencoba menjadi yang terbaik untukmu, izinkan aku?"
    "Aku perlu waktu."
    "Ku tunggu secepatnya."

    Tak berapa lama kemudian, kuceritakan semuanya pada Naima, terapi Naima justru mendukung hubunganku dengannya.Di sisi lain aku tak berani menceritakannya pada bundaku. Akhirnya beberapa hari kemudian aku menerima cinta kunang-kunangnya itu. Ku tangguhkan rasa takutku demi rasa sayangnya. Aku tak ingin merusaksemangatnya akhir-akhir ini.
    Dua hari kemudian ia mengajakku kencan. Dan hari itu adalah Sabtu malam. Ayah dan bunda tentu berbulat tekad tak mengizinkank pergi. Naima pun demikian, meskipun dia mendukung hubunganku dengan Razki, ia tak mengizinkanku berbuat macam-macam. Lantas ia menyarankanku untuk kencan ke arah yang positif.
    "Ra, kalau kamu ada waktu, jalan yuk?' Ajaknya.
    "Maaf, kalau sekarang aku tidak bisa, bagaimana kalau besok pagi?"
    "Ya sudahlah."
    "Waktu dan tempatnya aku yang menentukan."

    Akhirnya aku memutuskan untuk mengirim pesan pengingat. Yang isinya mengajaknya untuk badminton bersama besok pagi pukul 06.00 setelah aku menyapu halaman. Pesan itu akan ku kirim sekarang. Dan berbunyi  sebagai alarm pukul 04.15 besok.
    Aku sangat menikmati olahraga itu. Meskipun aku dikalahkannya dalam dua babak. Wajar saja ia sangat mahir dalam bidang olahraga. Sebelumnya aku tak punya cukup minat dalam berolahraga. Tetapi berkat ia aku mempunyai motivasi terus untuk berolaraga. Ide kencan Naima memang menyenangkan dan bermanfaat.

    Begitu juga sebaliknya, saat ia kesusahan mengerjakan PR Matematika aku membantu menyelesaikannya. Dengan demikian kami aling melengkapi kekuragan masing-masing.
    Di samping kesenanganku, ketakutankupun memuncak, saat aku ditanya bunda.
    "Kamu dari mana?"
    "Habis badminton,Bu."
    "Tumben kamu mau olahraga?"
    "Emh, besok penilaian ada tentang bulu tangkis, Bu."
    "Oh, begitu."

    Setelah bersih-bersih dan mencuci pakaian aku pun membersihkan badanku dengan cara mandi. Lalu kudengarkan  radio, tema dan waktu yang tepat kutemukan dalam siaran radio RPM Family.
    Dalam siaran itu, kudapati keharaman berpacaran tanpa ikatan pernikahan. Ditambah ceramah dari bapak ibu guru di sekolah dan pengajian ahad pagi kudapati hal serupa. Al-Qur'an benar, pacaran itu mendekati zina. Mendekati zina saja dilarang.
    Ya Allah  ampunilah dosa-dosaku, tunjukilah kami jalan yang lurus yaitu jalan orang-orang yang Engkau ridhoi bukan jalan orang-orang yang engku murkai.
    Dan akirnya aku memutuskan untuk bersahabat dengan Razki. Ku jelaskan padanya bahwa bersahabat itu leih baik daripada pacaran.Perlahan Razki pun bisa menerima. . .

Andaikan Kau TaHu



Aku ingin terlelap di atas hujan
Yang membasahi tubuhku
Yang membuang habis amarahku

            Aku ingin bermimpi
            Terbang di atas awan
            Menyusuri senja di atas cahaya

Aku ingin titipkan salamku untukmu
Pada matahari
Yang membuatnya bersinar pagi ini

            Kukirimkan do’a terindah pada bulan dan bintang
            Yang mengganti gelap malam ini
            Dengan sinarnya yang bercahaya

Kutitipkan surat cintaku untukmu
Pada kupu-kupu
Yang membawanya terbang ke dalam pelukanmu

            Kubisikkan rinduku pada angin kelabu
            Yang membelai lembut rambutmu

Andaikan kau tahu
Aku tidak akan bisa tidak lagi memcintaimu
Karena aku belum bisa melupakanmu
Aku masih menyayangimu seperti dulu

            Kau yang mengelilingi hatiku
            Bagaikan putaran jarum jam
            Yang terus berlalu
            Ku tak mampu menghapus kenanganmu
Yang terasa jelas di mata hatiku
Kupahat rasa cintaku di atas batu
Agar tak terhapus panas mentari
Dan tak lapuk oleh hujan yang sunyi

Kutulis rasa benciku
            Di atas pasir dengan kayu
            Agar kelak kudapat menghapusnya
            Bila telah hilang rasanya

Seindah pelangi di langit biru
Kau warnai hari-hariku
Suka duka kurasa bersamamu
Selalu. . .

 by : Miss Puitis

Sahabat Terbelit Cinta


Sehari serasa seminggu
Sebulan serasa setahun
Hari demi hari
Kulalui tanpamu di sisi
            Berat langkah ini
            Lama sekali
            Jauh kakiku berjalan
            Tak jua sampai tujuan
            Melangkah dalam kesendirian
Kerinduan yang telah lama terpendam
Entah kapan alan tergali
Rindu akan hadirnya dirimu
Melewati setiap detak jantung bersamamu
            Aku hampa tanpamu
            Sepi hariku tak ada kamu
Semuanya tawar lagi hambar
Laksana sayur tanpa garam
The tanpa gula
Dunia tanpa cinta
            Mendung pagi hari
            Semendung hati ini
            Hujan membasahi bumi
            Bak air mata menetes di pipi
Saat kau tak di sini
Aku kehilangan mentari
Tak ada lagi
Yang menerangi gelapku di sini
            Aku yakin dan percaya
            Akan kekuatan cinta
            Bila jodoh tak akak kemana

Aku tak pernah meragu
Akan saat dimana aku dan kamu
Kita akan bertemu lagi
Di suatu hari nanti
            Kurasa hatimu masih ada di sini
            Karena aku tahu
            Kamu tak kan pergi jauh dariku
Walau raga kita terlampau jauh
Tapi hati kita tak pernah menjauh
            Dimanapun kamu berada
            Aku harap kau merasa hal yang senada
Meski kita tak sedarah
Biar kita tak serumah
Tapi kita satu hati
Kita satu kalbu
            Selalu, dari dahulu
            Saat ini, dan untuk selamanya
            Terukir rasa
            Selangkah, sehati
            Sehidup dan semati
Kau tak kan pernah kuganti
Meski banyak yang merayu
Yakinlah ku selalu ada untukmu
Saat suka dan duka
Saat keadaanmu yang seperti apa
            Akulah bidadarimu . . .
            Yang turun dari langit ke tujuh
            Diutus untuk menjagamu
Percayalah, aku malaikatmu
Yang selalu menghiburmu
Di saat hatimu membeku
           
Akulah sahabat yang tulus menyayangimu
            Dan kaulah sahabat sajatiku
            Sahabat yang memiliki perasaanku
            Perasaanmu padaku
            Sama seperti perasaanku padamu
Sahabat tenggelam dalam cinta
Larut dalam suasana
Suka karena terbiasa

                                                                                    26 Maret 2012

buah karya :Miss Poemey 

salam motiva
by : Miss Puitis

Minggu, 27 Mei 2012

NOT AGAIN


Forget ...
Remove the ..
I feel ..
that to you ...

I am so tired of your candle
with motivaku ...

Simply, no longer kuterangi
no longer kusinari
the days that you live
own ..
I'm no longer on the side

Suffice it, the story of us
I never want to upset
I never want to hurt
would no longer suffer
the long wait
waiting in vain
all useless

You no longer mentariku ..
no longer my light ..
no more stars in my heart ...

If you're a true heroes
if you are a hero
why did you first become zeroes
You hide behind the balls
You do not dare to initiate

Thats right, ...
in my eyes ..
  you just like as a superhero ..
but in my heart, ..
  you just only like as
superZERO ...

Up at any time,
in the eyes of my heart
you're still my zeroes
that will never be ..
and it is not possible
become an heroes
for you alone
you can not ...
be a hero ..
especially for the other

May 27, 2012

TIDAK LAGI

Lupakan...
Lepaskan..
Perasaanku ..
yang kepadamu...

Aku lelah jadi lilinmu
dengan motivaku...

Cukup, tak lagi kuterangi
tak lagi kusinari
hari-hari yang kau jalani
sendiri..
tanpa aku lagi di sisi

Cukuplah, kisah di antara kita
ku tak mau lagi kecewa
aku tak mau lagi terluka
tak mau lagi menderita
dalam penantian lama
penantian yang sia-sia
semuanya percuma

Kamu tidak lagi mentariku..
tidak lagi cahayaku..
tidak lagi bintang di hatiku...

Bila benar kamu seorang heroes
jika memang kamu pahlawan
mengapa kau dulu jadi zeroes
kamu sembunyi di balik nyali
kamu tak berani mengawali

Thats right, ...
in my eyes..
 you just like as superHero..
but in my heart,..
 you just only like as
superZERO...

Sampai kapan pun,
di mata hatiku
kau tetap zeroes-ku
yang tak kan pernah..
dan tak kan mungkin
jadi seorang heroes
untukmu sendiri saja
kau tidak bisa...
jadi pahlawan ..
apalagi untuk yang lainnya

27 Mei 2012

salam motiva
by : Miss Puitis 

*Khalila Azura

Jumat, 25 Mei 2012

Ayo kita Mengaji

Ayo kita mengaji
ayo kita mengkaji
kitab suci

Mari bersama...2x
belajar membaca
Al-Qur'an

Lekas segera
langkahkan kakimu
menuju
Al Ikhlas..

Semangka...
semangat karena Allah
semangat meraih pahala
untuk bisa
beli tiket ke surgaLet us recite

ayo gabung bersama ustadz-ustadzah dan santriwan-santriwati di TPA Al Ikhlas..
jam mengaji setiap Sabtu dan Minggu pukul 15:30 s/d 17:00

dan buat yang punya adik kecil kelas TK, SD , SMP tapi belum bergabung..
buruan daftarin adiknya di serambi masjid Al Ikhlas mulai nanti sore ...

semoga ada-ada saja yang tertarik..
ya semoga ada...
dan akan selalu ada.,
amiin..
 
VERSIE ENGLISH)

(let us examine

scripture

Let's together ... 2x

learn to read

Al-Quran

soon soon

step forward with your feet

towards

Al Ikhlas ..

Watermelon ...

zeal for God

the spirit of reaching the reward

to be

 let's join together with cleric and chaplain-in TPA santriwan santriwati Al-Ikhlas ..

hours to take your lessons every Saturday and Sunday at 15:30 s / d 17:00

and have a little brother for a class of kindergarten, elementary, junior high school but have not joined ..

Includes daftarin her sister on the porch Masjid Al Ikhlas begin later this afternoon ...

hopefully there's been one thing interested ..

yes there is hope ...

and will always exist.,

ameen ..

buy a ticket to heaven



Dapatkah...???! (Bilingual-2 bahasa)

DAPATKAH

Dahulu...3x
kita sahabat...
Dahulu...2x
kita berteman
kita berkawan

Tapi kini kita berjauhan
kau jauhi aku
aku juga pergi
jauhi hidupmu....

Reff : Dapatkah....3x
         kita lagi sahabat..
         Dapatkah..2x
         selamanya kita berteman..
         selamanya kita berkawan..

Andai nanti
aku kembali
jangan lagi
ulangi kesalahan itu

(kesalahan yang sama)
kesalahan yang buatku kecewa
dan ter.lu.ka..
dalam penantian lama
penantian yang sia-sia
OH, semuanya telah percuma...

Maaf, aku harus pergi darimu..
aku pergi tuk kejar citaku..
aku pergi tuk raih mimpiku...
ku coba tuk melepas rasaku
yang hanya kepadamu

back to Reff : 2x
Dapatkah...
Dapatkah..
DA-PAT-KAH.....

30 April 2012

ini sebenarnya puisi Miss Poemey,
 tapi di gubah untuk first single Family band.

yang mau dengar lagunya kayak apa...?

follow twitternya Sasha di
@Khalila Arshavia

Atau twitternya Azura di
@Arshavia_Lila

tetap semangka...
semangat karena Allah...!

salam motiva
bye: Miss Poemey

versi ENGLISH

 CAN

In the past ... 3x

our friends ...

In the past ... 2x

our friends

we became friends

But now we are far apart

You stay away from me

I also went

stay away from your life ....

Chorus: Can .... 3x

          we are friends again ..

          Can .. 2x

          we are friends forever ..

          we be friends forever ..

If it later

I'm back

not anymore

repeat that mistake

(same error)

errors which disappointed me

and ter.lu.ka..

the long wait

waiting in vain

OH, have all been in vain ...

Sorry, I must go away from you ..

I went tuk chase citaku ..

I went tuk achieve my dreams ...

I try tuk off rasaku

only you

Back to Reff: 2x

Can ...

Can ..

PAT-KAH-DA .....

30 April 2012

This poem is actually Miss Poemey,

  but in order to change for the band's first single Family.

who want to hear songs like what ...?

Sasha follow on twitter

@ Khalila Arshavia

Or Azura on twitter

@ Arshavia_Lila

fixed watermelon ...

passion for God ...!

regards motivation

bye: Miss Poemey






Senin, 21 Mei 2012

Khouf dan Roja' dalam Ainun Kalbu

  Tanda hati yg penuh cinta adl tumbuhnya rasa pengharapan (roja'). Pengharapan adl prtanda kehidupan" kata Ibnu Qayyim Al Jauziyyah. Pengharapan itu adl pengharapan yg berlawanan dg keterputusasaan yg brasal dr syaithan. Seseorang akan mati jika harapan dlm hatiny hilang. Kekuatan cinta jg brgantung dg kekuatan harapan.
           Seorg pecinta adl seorg yg banyak mengharapkn ap yg ada pd diri kekasihnya, ia takut dipandang sebelah mata oleh kekasihnya.Ia amat sangat takut takut dan harapannya untuk slalu disayangi kekasihnya adl cermin dari cintanya.
          Kita mengetahui bahwa cinta itu disertai rasa takut dan harapan. Keduanya adl bingkisan hati untuk cinta('Ala Masyarifil Qarnil Khamis 'Asyar Al Hijry, Dr Ibrahim Ali Al Wazir)

Sinar dan Cahaya

Sinar dan cahaya
Tak kan terlupakan
Ilmu dan agama
Tak kan terpisahkan

Bintang telah bermunculan
Gelap menjadi terang
Ilmu telah didapatkan
Cita-cita tak lagi terhalang

Bintang telah bermunculan
Gelap menjadi terang
Agama telah diajarkan
Kesalahan bisa berkurang

Sinar indah tercahayakan
Cahaya terang bersinaran
Ilmu adalah pedoman
Agama adalah keyakinan. . .

Puisiku dalam majalah EKSIS SMP 1 Pedan

Pancasila

Saktinya dirimu
Tercermin pribadi bangsamu

Kau ada
Dalam jiwa
Kau ada
Dalam raga
Kau ada
Setiap upacara

Tetapi. . .
Mengapa engka tersembunyi
Di tengah kegalauan nasib rakyat ini
Menjauh dari kehidupan sejati
Tertutupi kabut korupsi

Pancasila
Pedang kehidupan
Lambang persatuan
Untuk aku
Untuk kamu
Untuk kita

25 September 2011

Puisiku dalam majalah MAGIK Kadansa

Komet

Indah malam ini dengan gemerlapnya
Terang langit biru di atas sana

Dengan pancaran cahaya
Kedatanganmu menyinariku tanpa ku sangka

Setelah sekian tahun
Kau menyembunyikan diri
Dari kabut tebal yang menyelimuti

Ternyata kau datang tak sendiri
Dengan ekor pengawal yang menjauh dari mentari
Kau membawa semangatku pulang kembali

Tetapi. . .
Secepat kilat
Kau pergi
Menghilang dari pandangan ini

Lalu untuk apa kau datang kemari
Bila gairah ini
Tak pulih kembali

Ibu

Sembilan bulan lamanya
Dalam kandunganmu ku bermanja

Kau pertaruhkan nyawa
Tuk lahirkanku ke dunia

Sebelum mentari bangun
Kau lebih dulu bangun
Menyiapkan semuanya untukku

Pekerjaanmu satu
Tapi, aku hanya bisa secuil membantumu

Ibu. . .
Hangat tanganmu
Menyejukkan sanubariku
Halus nan lembut tanganmu
Bagai sutra, terasa menyentuh jiwa
Saat ku menyalamimu
Untuk pergi menuntut ilmu

Terima kasih ibu
Karenamu aku seperti ini
Karena jasa dan pengorbananmu
Kaena tulusnya kasih sayangmu
Dan karena do'amu yang selalu menyertaiku. . .

:: I write it with love,special for my mother. I love you,Mom. . .:;

Boneka

Andai kau bisa berkata
Melihat apa yang di depan mata
Peka terhadap suatu rasa
Mendengar apa yang dikata

Sayang, kau tak bisa
Karena kau tak bernyawa
Bentuk dan warnamu bermacam rupa
Entah mana yang ku suka

Hening malam dinginnya
Walau ada benda bercahaya
Ku tetap memerlukanmu boneka
Tuk temani tidurku kala. .

25 Maret 2008

Pahlawanku

Di sini, Senin sampai Sabtu
Aku menuntut ilmu
Untuk meraih citaku
Kelak tuk masa depanku

Di sini kau membimbingku
Tentang ini dan itu
Agar ku semakin maju
Kau memujiku

Kau beri nasehat padaku
Agar tak salah langkahku

Caramu mengajariku
Begitu berkesan di hatiku

Maafkan aku guruku
Kau pernah marah karenaku
Jasamu sangat berguna bagiku
Pahlawan tanpa tanda jasa
Pahlawanku. . .

28 Mei 2008

|| Thanks for all my teachers, jasamu kan ku kenang slalu. . ||

Indahnya Pagi

Ketika aku mengeluarkan sepeda
Berangkat ke sekolah
Sang mentari mulai menyinari
Embun yang menyelimuti alam ini

Bunga bermekaran indahnya
Air mengalir jernihnya
Lalu lalang di jalan raya
Belum banyak pendendara

Setelah mengayuh cukup jauh
Sekejap saja suasana berubah
Lalu lalang di jalan raya
Sudah banyak pengendara

Segarnya udara pagi
Mulai tercemari
Suasananya tak lagi seperti
Indahnya alam pagi ini tadi

10 Januari 2009

Cinta Sejati

Sudah kucurahkan segala isi hatiku
Namun kau masih begitu
Tak sadarkah dirimu
Di sini aku bercerita tentangmu

Apakah kau tidak merasakan. .
Cinta yang telah aku getarkan
Tidakkah kau merasakan
Seperti apa yang sekarang aku rasakan. . .

Aku harus bagaimana lagi
Agar kau tau isi di hati
Agar engkau peduli
Tentang rasaku ini

Kasih, apa yang harus aku lakukan
Panggilan spesial sudah ku berikan
Haruskah ku cerita semua
Sampai habis lautan tinta

Agar engkau mengerti
Kau sungguh berarti
Agar engkau meyakini
Akulah cinta sejati
Yang selama ini engkau cari
Yang sebenarnya adalah sahabatmu sendiri

4 Maret 2012

Mencoba Dewasa

Ketika luka menggores hati
Mematahkan semangat ini
Menghapus cita-cita yang menjadi mimpi

Aku hanya mampu
Mencoba memahami
Menyadari
Dan berkata dalam hati
"Aku harus dewasa"

Menghadapi perkara
Dengan lapang dada
Tak menuriti nafsu belaka

Tak kenal lelah
Dan tak kenal menyerah
Hingga suatu hari nanti nanti
Aku berkata
"Aku telah dewasa"

Rinduku pada Bulan

Bulan purnama. .
Dengan bintang-bintang di sekelilingnya

Indah malam ini
Menghiasi hati yang tengah sepi

Memandang langit biru
Pada satu bintang itu
Aku terpaku. .
Bintang kecil di kejauhan itu Laksana diriku yang merindu Akan kenangan bersama bulan

Di atas sana,ku lihat bulan berbahagia
Bersama bintang itu di dekatnya
Sedang aku di sini,
sepi sendiri. .

Ya Rabbi. . .
Bila ini yang terbaik untukku
Beri aku kekuatan agar ku mampu
Berdiri tegak melangkah ke depan
Menghapusnya di seberang lautan

Sahabat

Kau bagai malaikat
Yang selalu ingat
Entah aku bersuka ria
Entah aku berduka cita

Meski ombak menerjang daratan
Hingga habis air garam di lautan
Kesetianmu akan selalu ada
di dalam jiwa

Kau yang selalu menghiburku
Di kala senyumku membeku

Aku bahagia, kau ikut gembira
Aku sedih, kau ikut perih

Sahabat. . .
Aku hanya ingin kau tahu
Satu dari seribu keinginanku
Aku ingin persahabatan ini abadi
Sampai akhir nanti

Special for you my best friend,

Because Love

How can I like sport world
From where L introduce ball
For lovely heart

Longer, I hate ball
Never like sport
Dont care sport world

Love make all..
feel different so far
To love I want diving world
that I feel boring

Study to strong
 Fiendship with clorid and dirty
For only with you

Oh Good...
If right this is miracle of love
I believe Your rules

Beginning I hate
to come something day
Hate stoped with love
And love begin from hate

Because you I always
Hate your odd
Because you I feel
Love you
what happen anything

Asa yang Semu

Dengarlah. . .
Dengarlah betapa aku kecewa
dirimu tdk akan bisa
mengerti diriku
saat ini dan nanti

Akan ku jalani harimu
Tanpa ada kamu
Tak berarti lagi rasamu
rasaku,rasa kita

Rasa kesal,marah
Benci dan kecewa
Tak lagi punyaku
Semua itu untukmu
Rasaku t'lah pergi
Kasih,sayang, cinta
Musnah terbakar api

Aku melupakanmu, karenamu
Bukan pilihan-Nya untukku

Aku tidak ada lagi
Jiwaku telah pergi,aku lari. .
Dari kenyataan ini
Bersama rasaku yang mati

Aku terus menyusuri
Kaki demi tapak kaki
Pergi menjauh
Dari bayangan masa lalu
Lenyap seluruhnya asaku
Yang kau buat silau
Kau buat asaku
Menjadi semu. . .

Surat Untuk Sahabat

Dahulu kau selalu ada di saat aku suka dan duka
di saat aku rapuh dan terjatuh
di saat aku butuh kedatanganmu

Mengapa skrg aku merasa kehilangan
asaku yang u bawa pergi
bersama rasamu yg mulai mati

Aku tak mengerti
kemana hrs mencari
aku tak tahu kemana perginya dirimu

Aku resah dan gelisah
apa aku sedang marah...
krn tak ada u lg
dlm alam khayalku
di malam hari saat aku terbuai mimpi

Kamu hanya satu
dr 100 warna di hidupku
lalu utk apa aku sesedih ini
warnamu yg tak lekas kembali
tak lebih indah dr warna lainnya

Cahaya u yg berkemilauan
hanya mengambil 1 bagian
dr 1000 jatah ada
utk menerangi gelapku
utk sinari hidupku

Namun kini tiada lgi
warnamu tengah tersembunyi
cahayamu pun tak ada lgi
hanya hampa yg menghampiri

Utk apa aku merasa kehilangan warnanya
kehilanhan cahayanya...
aku msh punya 999 warna dan 999 cahaya

Mungkin ini hanya rasaku saja
bkn rasa u , rasa mereka
aku hanya butuh satu
dr sejuta harapku
menemukan bintang kecil
dg warna dan cahaya yg hampir sempurna

Tp bintang kecil ini menyembunyikan diri di balik kecilnya hati
seorg shbat yg sejati
yg mengerti tp pura2 tdk peduli

Aku hanya pinta
persahabatan kita selamanya
suci, tulus dan abadi
sampai tak terbatasnya hari
krn kaulah shbt sejati
saat ini dan nanti

7 April 2012
 dr shbt utk shbt,
krn aku dan kamu shbt.
samapi ajal menjelang..
persahabatan kita...

Cinta Pilih Diam

Caraku diam tak sama..
tapi berbeda ..
Tak laksana manusia pada ratanya..

Caraku diam penuh penuh makna...
diamku penuh asa-asa..

Aku diam..
karena kamu juga diam..

Cinta pun enggan menjelaskan..
apa yang kita tengah rasakan..

Cinta memilih diam tanpa kata..
Cinta diam sejuta bahasa kata..


Sekarang kugantungkan harapku..
hanya pada hati kecilku..
Biar cinta yang berkata..
biar cinta yang menyatakannya..

aku hanya bisa...
diam dalam asa-asa...

semoga.
asa-asaku tak sekedar mimpi semata...
somoga pula...
asa-asaku tak akan selamanya
menjadi asa-asa  saja...

asaku selalu..
semoga harapku..
jadi nyata di hidupmu..
juga di hidupku...

karena asaku selalu..
hanya inginkan satu..
tuk raih impianku..
meski mustahil di matamu..

Meski kini..
cinta enggan bernyanyi..
tapi slalu kuyakini..
akan datang suatu hari

dimana cinta tak lagi diam
saat dimana cinta tak lagi membungkam..
rasaku untukmu..
hatiku yg hanya padamu...


.
1 Mei 2012

salam motiva
bye ; Miss Poemey

Rabu, 16 Mei 2012

Penasaran



Siapakah gerangan di sana
Yang suka berderma
Pada dua orang yang disayanginya
Ialah yang buatku penasaran
Dengan tampang bak Pangeran
Yang berhati malaikat roman

16 Mei 2012