Sabtu, 28 April 2012 pukul 21.00 WIB...
Miss Poemey lagi ada di Bendo, Pedan dalam Pengajian Nananana.
Tapi, entah mengapa anganku terbang jauh melayang dari tempat penuh kenangan indah semasa SD dulu. Memang ragaku ada di tempat itu, tapi tidak dengan jiwaku.
Di sekelilingku amat ramai, tapi di sini, di hati ini aku amat sepi, sunyi, lagi sendiri...
Bukan lantunan sholawat itu yang mengetuk pintu hatiku,
Benar hati ini ingin dan butuh kawan.
Sekali lagi bukan, bukan showalat Nabi SAW!
Tapi lebih dari itu, iringannya bukan sekedar mengetuk pintu hatiku.
Namun lebih kepada istilah MENDOBRAK!
Thats right, iringan dari sholawat itu yang tengah mendobrak pintu hatiku, memaksa masuk ke ruang tamu di kalbuku.
Iringannya begitu gaduh, riuh. Iringannya amat keras terdengar sampai ke gendang telinga hatiku. Kerasnya memekakkan telingaku, amat PEKAK!
Tiba-tiba kudengar suara yang tak asing di kupingku...
"What? Panjoel?" Aku teriak di batinku sendiri.
Ada apa, kenapa wajahnya berbeda, ia sama sekali bukan Panjoel yang kukenal. Ia bukanlah Panjoel teman kecilku...
(BERSAMBUNG)....
Di Part 2..
NB : Miss berharap, para pembaca bisa bersabar, ingat Allah selalu bersama orang-orang yang sabar.
PART II
Sampai pengajian itu selesai, aku diam seribu bahasa tak berani menyapanya barang senyum pun. Ia sendiri bahkan tidak mengenali aku. Kehadiranku pun yang duduk di depannya, tidak ia sadari meski sedetik saja.
Ya, aku memang tak asing dengan nama Panjoel, tapi dengan orang yang bernama Panjoel yang satu ini dengan wajahnya pun aku tak akrab. Suaranya juga terdengar lain bagi kedua telingaku.
Siapakah gerangan di belakangku yang bernama persis sama seperti temanku dahulu? Entahlah, aku sendiri tak tahu harus menjawab apa...
Meski pertanyaan itu keluar dari ruang penasaran di hati kecilku, namun bukan berarti aku mapu dan bisa untuk menjawabya....
Sampai aku pulang dan sampai di rumah hendak tidur, aku masih penasaran, entah sampai kapan...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar